BANTUL, KOMPAS — Jelang pelaksanaan ujian nasional sekolah menengah atas, orangtua dan siswa peserta UN diminta mewaspadai adanya SMSyang menyesatkan berisi kunci jawaban. Kasus penipuan seperti tahun lalu itu diharapkan tidak terulang.
Menurut Ketua Komisi D DPRD Bantul Fachruddin, banyak kegagalan siswa dalam menempuh UN karena memercayai SMS tidak bertanggung jawab tersebut. Fachruddin mengatakan, peserta UN harus mempersiapkan mental dan memperbanyak latihan soal agar menguasai materi ujian dan bukan percaya pada SMS menyesatkan.
"Lantaran percaya pada hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, akhirnya hasil ujian tidak sesuai harapan," ujarnya di kantor DPRD Bantul, Sabtu (2/4/2011).
Fachruddin menambahkan, UN yang akan dilaksanakan mulai 18 hingga 20 April 2011 tidak akan dipungut biaya. Untuk itu, siswa yang masih mempunyai tunggakan pembayaran administrasi kepada sekolah diharapkan tidak terganggu keuangannya. Sekolah dituntut mampu memilah antara tagihan rutin dan kepentingan ujian sehingga siswa pada saat pelaksanaan UN bisa mengerjakan soal senyaman mungkin dan mendapatkan hasil maksimal.
"Kalau mau menagih siswa yang belum membayar sekolah, jangan disangkutpautkan dengan masalah ujian," tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Kabupaten Bantul Drs Masharun menjelaskan, peserta UN di Bantul tahun ini mencapai 8.642 siswa yang terdiri dari SMA sebanyak 3.782 siswa, MA 663 siswa, dan SMK 4.197 siswa.
"Try out dalam rangka persiapan UN sudah kami lakukan sebanyak 12 kali," jelasnya.
Masharun menambahkan, pada UN 2011 tidak akan diadakan ujian ulang. Ujian akhir sekolah pun dilakukan sebelum UN. Untuk menghindari kecurangan, nilai sekolah harus diterima oleh pusat satu minggu sebelum pelaksanaan ujian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda di sini